Salam kepada pembaca setia kami! Jika kamu termasuk penggemar dunia desain, kamu pasti sudah pernah mendengar kata “flat” yang sering dipakai dalam konteks desain grafis dan web. Namun, tahukah kamu apa sebenarnya arti dari kata “flat” tersebut? Dalam artikel jurnal kali ini, kami akan membahas secara lengkap tentang flat artinya, khususnya dalam dunia desain grafis dan web. Selamat membaca!
1. Apa Itu Flat Design?
Flat design adalah salah satu gaya desain visual yang ditandai dengan penggunaan elemen visual yang datar dan minim efek atau bayangan. Meskipun sederhana, flat design tetap memperhatikan unsur estetika dan kesan visual agar tetap menarik dan mudah dibaca. Beberapa ciri khas dari flat design antara lain:
- Elemen visual yang datar
- Minim efek bayangan atau tiga dimensi
- Penggunaan warna-warna cerah dan mencolok
- Tipografi yang bersih dan mudah dibaca
Dalam perkembangannya, flat design kini banyak digunakan dalam berbagai jenis media, seperti situs web, aplikasi, iklan cetak, hingga desain produk. Salah satu kelebihan dari flat design adalah kemampuannya untuk menampilkan informasi yang jelas dan mudah dimengerti. Selain itu, flat design juga cocok digunakan pada perangkat berlayar kecil seperti smartphone atau tablet karena tampilannya yang simpel dan mudah dibaca.
2. Sejarah Flat Design
Meskipun flat design terlihat seperti tren desain baru-baru ini, namun sebenarnya gaya desain ini sudah ada sejak lama. Sejarah flat design bermula pada tahun 1950-an hingga 1960-an, saat gaya minimalis dan modernisme mulai berkembang di dunia desain grafis. Gaya desain ini lebih menekankan pada fungsionalitas dan penggunaan elemen visual yang sederhana dan efektif.
Pada tahun 1980-an, flat design mengalami revolusi dengan penggunaan teknologi komputer dan software desain grafis. Desainer grafis mulai menggunakan gaya desain yang lebih datar dan minim efek tiga dimensi untuk membuat desain yang lebih mudah dikenali dan difahami oleh pengguna. Salah satu contohnya adalah desain antarmuka sistem operasi Microsoft Windows 1.0 dan 2.0 yang menggunakan flat design.
Selanjutnya, flat design semakin populer dengan hadirnya desain antarmuka web yang berbasis responsif pada tahun 2000-an. Flat design sangat cocok digunakan pada perangkat berlayar kecil seperti smartphone dan tablet karena tampilannya yang simpel dan mudah dibaca. Saat ini, flat design masih sangat populer dan banyak digunakan dalam dunia desain grafis dan web.
3. Apa Kelebihan dari Flat Design?
Flat design menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan dengan gaya desain lainnya. Beberapa di antaranya adalah:
- Mempercepat waktu muat website: Karena minim efek bayangan atau tiga dimensi, flat design memiliki ukuran file yang lebih kecil dan dapat mempercepat waktu muat website.
- Memudahkan navigasi: Flat design menampilkan informasi yang lebih jelas dan mudah difahami oleh pengguna, sehingga memudahkan navigasi website.
- Responsif pada perangkat mobile: Flat design sangat cocok digunakan pada perangkat berlayar kecil seperti smartphone dan tablet karena tampilannya yang simpel dan mudah dibaca.
- Tampilan lebih modern: Flat design memiliki kesan yang lebih modern dan minimalis, sehingga cocok digunakan pada website atau aplikasi yang ingin menampilkan kesan yang lebih simpel dan elegan.
4. Bagaimana Cara Menerapkan Flat Design?
Jika kamu ingin menerapkan flat design pada desain grafismu, ada beberapa tips yang dapat kamu perhatikan:
- Pilih warna yang cerah dan mencolok: Flat design menekankan pada pemilihan warna yang cerah dan mencolok, sehingga desainmu dapat menarik perhatian pengguna.
- Hindari bayangan dan efek tiga dimensi: Flat design lebih mengutamakan elemen visual yang datar dan minim efek bayangan atau tiga dimensi.
- Pilih tipografi yang bersih dan mudah dibaca: Gunakan jenis huruf yang mudah dibaca dan tidak terlalu rumit untuk memudahkan pengguna membaca informasi yang disajikan.
- Gunakan simbol dan gambar yang sederhana: Flat design lebih menekankan pada penggunaan simbol dan gambar yang sederhana dan mudah dikenali oleh pengguna.
5. Apa Bedanya Flat Design dengan Material Design?
Material design adalah salah satu gaya desain yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi Google pada tahun 2014. Material design memiliki ciri khas yang mirip dengan flat design, namun memiliki beberapa perbedaan, di antaranya:
- Penggunaan bayangan dan efek tiga dimensi yang lebih halus: Material design mengutamakan penggunaan bayangan dan efek tiga dimensi yang lebih halus dan natural.
- Penggunaan animasi dan transisi yang lebih kompleks: Material design memiliki animasi dan transisi yang lebih kompleks dibandingkan dengan flat design.
- Lebih menekankan pada pengalaman pengguna: Material design mengutamakan pengalaman pengguna dengan mengedepankan interaksi dan feedback pada setiap elemen pada desainnya.
FAQ Tentang Flat Design
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Apa itu flat design? | Flat design adalah salah satu gaya desain visual yang ditandai dengan penggunaan elemen visual yang datar dan minim efek atau bayangan. |
Siapa yang pertama kali mengembangkan flat design? | Flat design pertama kali dikembangkan oleh para desainer grafis minimalis pada tahun 1950-an hingga 1960-an. |
Apakah flat design masih populer saat ini? | Ya, flat design masih sangat populer dan banyak digunakan dalam dunia desain grafis dan web. |
Apakah flat design cocok digunakan pada perangkat mobile? | Ya, flat design sangat cocok digunakan pada perangkat berlayar kecil seperti smartphone dan tablet karena tampilannya yang simpel dan mudah dibaca. |
Apa bedanya flat design dengan material design? | Material design memiliki ciri khas yang mirip dengan flat design namun memiliki beberapa perbedaan, seperti penggunaan efek tiga dimensi yang lebih halus dan penggunaan animasi dan transisi yang lebih kompleks. |